BERTEMU RASULULLAH SAW DENGAN SHOLAWAT WAHIDIYAH
Barang siapa yang bertemu Rasulullah SAW dalam mimpi, maka itu adalah mimpi yang haq, karena setan tidak mampu menyerupai Beliau. Hal ini telah dijelaskan dalam sebuah hadis. Pengamal Wahidiyah patut bersyukur: Dengan amalan Sholawat Wahidiyah, banyak di antara mereka yang bertemu dengan Rasulullah SAW, baik dalam mimpi ataupun dalam terjaga. Sebagaimana dua pengalaman rohani berikut ini.
Pengalaman Pertama: Bertemu Rasulullah SAW, lalu Kanjeng Romo Kyai RA di Segala Penjuru
Yang pertama adalah pengalaman Musta’in, pengamal Wahidiyah dari kota Tebing Tinggi. Ketika Ia akan mengamalkan Sholawat Wahidiyah (pada pertengahan tahun 2007), untuk pertama kalinya Ia memegang lembaran Sholawat Wahidiyah, tiba-tiba di tangannya ada kekuatan seperti arus listrik. Ia merinding dan tubuhnya gemetar dan tiba-tiba menangis.
Pada tahun 2008, Ia melaksanakan Riyadhoh selama 40 hari, setiap malam tidak tidur kecuali sebentar. Siangnya puasa dan membaca nida’ Ya Sayidi Ya Rasulullah 12.000 kali dalam satu kali duduk. Suatu malam Ia bermimpi bertemu seseorang dari arah belakang yang berpakaian berwarna merah hati, tebal dan agak kasar. Ada suara yang mengatakan bahwa orang itu adalah Rasulullah SAW, kemudian Ia membalikkan badan dan memeluknya dari arah belakang. Berselang beberapa minggu dan masih pada tahun 2008, Ia bermimpi lagi bertemu Rasulullah SAW, tetapi Ia masih berada di arah belakang Beliau SAW.
Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo Kyai RA Mengeluarkan Sinar yang Sangat Terang
Kemudian Ia mengikuti Mujahadah Kubro Muharrom tahun 2012 di Kedunglo. Pada saat itu, Ia mendapat tugas dari panitia Mujahadah Kubro sebagai penjemputan Beliau RA untuk jamaah salat maghrib. Tiba-tiba Ia melihat Beliau Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo Kyai RA mengeluarkan sinar yang sangat terang yang memancar ke seluruh arena Mujahadah Kubro. Sejak saat itu, Ia baru yakin betul bahwa Beliau RA adalah Guru Sejati yang Kamil Mukammil.
Ketika pelaksanaan Mujahadah Nisfussanah di Medan (Maret 2014), oleh panitia, Ia diberi tugas sebagai petugas penjemputan tamu khusus. Ketika menjemput kehadiran Beliau Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo Kyai RA pada pukul 04.00 dini hari di kota Lubuk Pakam, tiba-tiba Ia melihat seluruh wujud alam hilang, yang tampak di matanya hanyalah Nur Ghoutsiyah Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo Kyai RA. Ia pun seketika menangis dan tawajuh kepada Beliau RA.
Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo Kyai RA Mengeluarkan Sinar yang Sangat Terang
Kemudian Ia mengikuti Mujahadah Kubro Muharrom tahun 2012 di Kedunglo. Pada saat itu, Ia mendapat tugas dari panitia Mujahadah Kubro sebagai penjemputan Beliau RA untuk jamaah salat maghrib. Tiba-tiba Ia melihat Beliau Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo Kyai RA mengeluarkan sinar yang sangat terang yang memancar ke seluruh arena Mujahadah Kubro. Sejak saat itu, Ia baru yakin betul bahwa Beliau RA adalah Guru Sejati yang Kamil Mukammil.
Ketika pelaksanaan Mujahadah Nisfussanah di Medan (Maret 2014), oleh panitia, Ia diberi tugas sebagai petugas penjemputan tamu khusus. Ketika menjemput kehadiran Beliau Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo Kyai RA pada pukul 04.00 dini hari di kota Lubuk Pakam, tiba-tiba Ia melihat seluruh wujud alam hilang, yang tampak di matanya hanyalah Nur Ghoutsiyah Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo Kyai RA. Ia pun seketika menangis dan tawajuh kepada Beliau RA.
Sumber:
Majalah Aham Edisi 137 | Februari 2018 M / Tumadats Tsaniyah 1439 H
Komentar
Posting Komentar